Inilah Penjelasan Apple Mengenai Colokan Headphone yang Dihilangkan
Ketika rumor bahwa Apple menghilangkan colokan headphonenya pertama kali sempat menjadi berita yang menghebohkan, karena banyak pihak yang menyayangkan tindakan Apple itu. Terlebih lagi banyak produk-produk audio yang bergantung pada colokan audio tersebut. Apple bukanlah yang pertama kali melakukan tindakan ini, Apple telah keduluan oleh perusahaan lain, yaitu Motorola.
Dalam sebuah wawancara, pihak Apple yang diwakili oleh Dan Riccio, SVP of hardware engineering, menyatakan alasannya. "Kami sudah mempunyai konektor berumur 50 tahun ini — hanyalah lubang yang terisi udara — dan berada di sana menghabiskan tempat, tempat yang sangat berharga.", katanya. "Colokan itu menghambat kami dalam menempatkan beberapa hal pada iPhone. Itu juga rebutan tempat dengan kamera, processor dan baterai. Sejujurnya, apabila ada solusi lain untuk colokan itu, ada hal yang gila untuk tidak menghilangkannya." tambahnya.
Apple juga mengklaim, dengan menggunakan Lightning, kualitas audio yang dihasilkan jauh lebih baik dari colokan audio. Namun, ada beberapa pihak yang menentang klaim tersebut.
Apakah keputusan Apple tersebut adalah hal yang tepat? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya. (KIT/Ubergizmo)

Dalam sebuah wawancara, pihak Apple yang diwakili oleh Dan Riccio, SVP of hardware engineering, menyatakan alasannya. "Kami sudah mempunyai konektor berumur 50 tahun ini — hanyalah lubang yang terisi udara — dan berada di sana menghabiskan tempat, tempat yang sangat berharga.", katanya. "Colokan itu menghambat kami dalam menempatkan beberapa hal pada iPhone. Itu juga rebutan tempat dengan kamera, processor dan baterai. Sejujurnya, apabila ada solusi lain untuk colokan itu, ada hal yang gila untuk tidak menghilangkannya." tambahnya.
Apple juga mengklaim, dengan menggunakan Lightning, kualitas audio yang dihasilkan jauh lebih baik dari colokan audio. Namun, ada beberapa pihak yang menentang klaim tersebut.
Apakah keputusan Apple tersebut adalah hal yang tepat? Mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya. (KIT/Ubergizmo)
No comments: