Apa Penyebab Lain Galaxy Note 7 Meledak?
Ketika Samsung Galaxy Note 7 mulai meledak, ditemukan penyebabnya yaitu masalah pada baterai. Sel dari baterai sendiri diproduksi oleh Samsung. Produsen baterai China, ATL, di mana produk baterainya dipasang pada 30% unit Galaxy Note, diberi tugas untuk menyuplai baterai untuk unit pengganti Galaxy Note 7 yang meledak.
Sekarang, unit Galaxy Note yang "aman" juga terbakar dan meledak. Fakta bahwa unit pengganti juga ikut meledak mengindikasikan bahwa masalah sebenarnya tidak hanya terletak pada masalah baterai. Seorang Asisten Profesor Carnegie Mellon University, Venkat Viswanathan menyatakan bahwa sistem kontrol voltase pada baterai dapat menjadi sumber masalahnya. Selain itu material berkualitas rendah yang digunakan di dalam sel baterai dapat juga menjadi penyebabnya.
Cho Jae-phil, director for the Future Batteries Research Center, says that producing the large number of batteries required for the replacement units in such a short time might have led to some shortfalls in QC. "More quality issues can surface when you have a supplier trying to mass produce batteries in a short amount of time," Mr. Cho said.
Sedangkan Cho Jae-phil, direktur Future Batteries Research Center, menyatakan memproduksi baterai dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk unit pengganti dalam waktu yang sangat pendek dapat menyebabkan kegagalan dalam proses QC. "Masalah kualitas dapat lebih banyak timbul ketika kau mempunyai penyuplai yang mencoba untuk memproduksi baterai dalam jumlah yang besar dalam waktu yang sangat singkat." katanya. (KIT/Phone Arena)

Sekarang, unit Galaxy Note yang "aman" juga terbakar dan meledak. Fakta bahwa unit pengganti juga ikut meledak mengindikasikan bahwa masalah sebenarnya tidak hanya terletak pada masalah baterai. Seorang Asisten Profesor Carnegie Mellon University, Venkat Viswanathan menyatakan bahwa sistem kontrol voltase pada baterai dapat menjadi sumber masalahnya. Selain itu material berkualitas rendah yang digunakan di dalam sel baterai dapat juga menjadi penyebabnya.
Cho Jae-phil, director for the Future Batteries Research Center, says that producing the large number of batteries required for the replacement units in such a short time might have led to some shortfalls in QC. "More quality issues can surface when you have a supplier trying to mass produce batteries in a short amount of time," Mr. Cho said.
Sedangkan Cho Jae-phil, direktur Future Batteries Research Center, menyatakan memproduksi baterai dalam jumlah besar yang dibutuhkan untuk unit pengganti dalam waktu yang sangat pendek dapat menyebabkan kegagalan dalam proses QC. "Masalah kualitas dapat lebih banyak timbul ketika kau mempunyai penyuplai yang mencoba untuk memproduksi baterai dalam jumlah yang besar dalam waktu yang sangat singkat." katanya. (KIT/Phone Arena)
No comments: