Yahoo Memindai Email Penggunanya Untuk Intelijen Amerika
Beberapa waktu yang lalu Yahoo bermasalah dengan data email penggunanya yang diretas oleh hacker. Saat itu lebih dari 500 juta data email dicuri oleh hacker tersebut. Baru-baru ini ada kabar mengejutkan dari Yahoo seperti yang dilaporkan Reuters. Pasalnya Yahoo mengembangkan sebuah program yang digunakan untuk memindai dan mencari semua email masuk dari penggunanya. Hasilnya kemudian diserahkan kepada salah satu intelijen Amerika, NSA.
Hal ini dikonfirmasi oleh mantan pegawai Yahoo. Dia mengatakan program ini telah dimulai pada musim semi tahun lalu atas perintah dari pihak intelijen yang sangat dirahasiakan. Hal ini berujung pada mundurnya Chief Information Security Officer dari Yahoo, Alex Stamos. Protes juga dilayangkan oleh anggota kongres Amerika, Ted Lieu. "Jika benar, pemerintah memerintahkan Yahoo mengembangkan program ini, maka menjadi suatu penyalahgunaan dari kekuatan federal." ungkapnya.
Diperkirakan Yahoo mulai menggunakan program ini pada rentang waktu bulan Januari sampai Juli 2015. Data pengguna akun email Yahoo sebanyak 21.000-21.499 konten diserahkan melalui Foreign Intelligence Surveillance Act, sedangkan data akun sebanyak 0-499 konten diserahkan melalui National Security Letters, kepada NSA.
Sementara itu, penyedia layanan email yang lain, seperti Google dan Microsoft, mengaku tidak memindai email pengguna mereka seperti yang dilakukan Yahoo. Sebenarnya penyedia layanan memindai email penggunanya bukan hal yang baru. Namun tujuannya hanya untuk kepentingan bisnis saja. Gmail misalnya menampilakn iklan kepada usernya berdasarkan keyword yang ada pada email penggunanya. (KIT/Tech Crunch)

Hal ini dikonfirmasi oleh mantan pegawai Yahoo. Dia mengatakan program ini telah dimulai pada musim semi tahun lalu atas perintah dari pihak intelijen yang sangat dirahasiakan. Hal ini berujung pada mundurnya Chief Information Security Officer dari Yahoo, Alex Stamos. Protes juga dilayangkan oleh anggota kongres Amerika, Ted Lieu. "Jika benar, pemerintah memerintahkan Yahoo mengembangkan program ini, maka menjadi suatu penyalahgunaan dari kekuatan federal." ungkapnya.
Diperkirakan Yahoo mulai menggunakan program ini pada rentang waktu bulan Januari sampai Juli 2015. Data pengguna akun email Yahoo sebanyak 21.000-21.499 konten diserahkan melalui Foreign Intelligence Surveillance Act, sedangkan data akun sebanyak 0-499 konten diserahkan melalui National Security Letters, kepada NSA.
Sementara itu, penyedia layanan email yang lain, seperti Google dan Microsoft, mengaku tidak memindai email pengguna mereka seperti yang dilakukan Yahoo. Sebenarnya penyedia layanan memindai email penggunanya bukan hal yang baru. Namun tujuannya hanya untuk kepentingan bisnis saja. Gmail misalnya menampilakn iklan kepada usernya berdasarkan keyword yang ada pada email penggunanya. (KIT/Tech Crunch)
No comments: